|
|
The representation of rational numbers as sums of unit
fractions dates back to the time of ancient Egypt. Today this subject
survives mainly as a source of mathematical puzzles and problems in abstract
number theory, but the subject is also of historical and anthropological
interest, since it sheds light on the thought processes of people who lived
at the very beginning of recorded human history. The discussion below focuses
primarily on speculation as to the methods that may have been used by the
ancient Egyptians to construct their tables. Articles concerning the purely
number-theoretic aspects of unit fractions are contained in the Number Theory
section of this site.
|
|
Home
Archives for 11/01/2014 - 12/01/2014
Senin, 24 November 2014
Egyptian Unit Fractions (Pecahan Satuan Mesir)
Penulis Fendi Kurniawan
Diterbitkan 19.17
Tags
Rabu, 19 November 2014
Dibalik Perang Dunia...
Penulis Fendi Kurniawan
Diterbitkan 15.29
Tags
Abad ke-20 adalah babak paling berdarah di sepanjang sejarah dunia.
Selama masa ini, untuk pertama kalinya umat manusia diperkenalkan pada gagasan "perang dunia."
Secara keseluruhan, Perang Dunia pertama dan kedua telah menelan korban 65 juta jiwa. Sekitar separuh dari korban ini adalah warga sipil yang tidak ada hubungannya dengan kedua perang ini. Anak-anak, wanita, dan orang tua yang tak berdaya sama-sama dibantai secara kejam. Sehingga, kita mungkin bertanya, bagaimana dunia bisa berada di tengah-tengah penyakit jiwa yang begitu meluas seperti itu?
Bagaimana bisa manusia begitu mudahnya mengorbankan bangsanya sendiri maupun bangsa lain? Pemikiran apakah di balik kekejaman ini?
Di Eropa abad ke-19, penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang telah membangun kesatuan politiknya lebih lama daripada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombaan ini.
Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya.
Minggu, 16 November 2014
Kenapa Harus Bersih??
Penulis Fendi Kurniawan
Diterbitkan 14.24
Tags
Ada beberapa slogan yang membahas tentang kebersihan. Salah satunya adalah "Kebersihan Pangkal Kesehatan". Yah, slogan itu sebenarnya mengajak kita untuk selalu menjaga kebersihan dimanapun dan kapanpun kita.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga bererti bebas dari virus, bakteria patogen, dan bahan kimia berbahaya. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak berbau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti: mandi, gosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
Langganan:
Postingan (Atom)